Aku memulai menulis nazham ini dengan menyebut nama Allah dan Ar Rahman
serta Ar Rahim yang senantiasa memberi kebaikan
Syaikh Ahmad Al Marzuqi, sebagaimana kebiasaan ulama, memulai menulis kitab dengan mengucap bismillah. Apa maksudnya?
Syaikh Nawawi Al Bantani berkata,
“Maksudnya, aku (kata Syaikh Ahmad Al Marzuqi) memulai menyusun kitab Aqidatul Awwam ini dengan memohon pertolongan kepada Dzat yang dinamakan dengan nama Allah.”
Kata Imam As Suyuthi,
“Arti Allah adalah Dzat yang dahulu wujud-Nya, agung Dzat dan sifat-Nya, dan merata kemurahan-Nya. Arti Ar Rahman adalah Dzat yang besar kebaikan-Nya dan kekal karunia-Nya. Dan arti Ar Rahim adalah Dzat yang mencukupi segala kekurangan dan tidak membebani di luar kemampuan.”
Imam Al Baidhawi berkata,
“Nikmat-nikmat Allah sekalipun banyaknya tak terhingga, namun ia terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu nikmat duniawi dan nikmat ukhrawi. Nikmat duniawi ada 2 macam, yaitu wahbi (pemberian langsung dari Allah tanpa diusahakan manusia) dan kasbi (yang diusahakan oleh manusia). Nikmat wahbi dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu rohani dan jasmani. Nikmat wahbi rohani contohnya pemberian ruh kepada hamba, akal dan segala hal yang terkait dengannya seperti pemahaman dan kemampuan bicara. Nikmat wahbi jasmani contohnya bentuk badan yang sempurna, kekuatan badannya dan kesehatan. Sedangkan nikmat kasbi itu antara lain seperti menyucikan jiwa agar terhindar dari sifat-sifat buruk dan menghias jiwa dengan akhlaq mulia, memakai perhiasan untuk mempercantik diri, memperoleh kedudukan dan harta. Nikmat ukhrawi adalah Allah mengampuni dosa-dosa si hamba dan meridhainya serta menempatkannya di dalam surga.”
Maksud perkataan Syaikh Ahmad yang senantiasa memberi kebaikan di dalam bait tersebut adalah Allah terus-menerus memberikan nikmat tanpa terputus.